Gejala Kanker / Tumor Otak dan Pencegahannya

On Jumat, 20 Mei 2016 0 komentar


Anatomi otak manusia

Otak adalah pusat kehidupan. Segala aktivitas kehidupan, hingga yang sekecil-kecilnya, hanya bisa terjadi melalui mekanisme yang diatur oleh otak. Dalam waktu yang bersamaan otak harus menjalankan beribu-ribu aktivitas sekaligus. Saat tiba-tiba mendengar suara klakson dari belakang maka secepat kilat otak menyuruh kaki meloncat ke tepi, menyuruh leher menoleh ke belakang, menyuruh mata membelalak, menyuruh otot-otot menegang untuk mengatasi situasi darurat, menyuruh jantung memompa darah lebih kencang, menyuruh hidung tetap bernafas, dan masih banyak lagi yang harus diaturnya, bahkan terkadang masih sempat-sempatnya menyuruh mulut memaki….
otak_manusia.  Semua itu dapat dilaksanakan bersamaan karena diatur oleh bagian otak yang berbeda-beda. Ya, otak memiliki banyak bagian yang memiliki fungsi berbeda-beda. Secara garis besar otak terbagi atas tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem). Masing-masing bagian terbagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, lebih kecil lagi, dan lebih kecil lagi. Seperti bagian-bagian tubuh lain, otak bisa terkena tumor maupun kanker. Bedanya, jika pada bagian tubuh lain tumor jinak kadang tidak mengganggu dan tidak berbahaya, di otak tumor jinak pun bisa sangat mengganggu dan membahayakan nyawa.
Banyaknya bagian otak yang memiliki fungsi pengaturan tubuh yang berbeda-beda membuat tumor dan kanker otak memiliki gejala yang sangat variatif. Gejala yang muncul sangat tergantung di bagian otak mana tumor tersebut muncul.
Gejala umum tumor dan kanker otak adalah sebagai berikut:
Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.
Nyeri Kepala
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.
Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala.Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:
- Mengalami status epilepsi
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma, dan 25% pada glioblastoma.
Pencegahan Kanker/Tumor Otak
Read more ...»

Kenali Gejala HIV

On 0 komentar


Setelah satu atau dua bulan virus HIV memasuki tubuh, 40-90 persen orang yang terinfeksi mengalami gejala yang mirip dengan gejala flu yang disebut acute retroviral syndrom (ARS). Meski begitu, gejala terinfeksi HIV bisa tak terdeteksi sampai bertahun-tahun kemudian.
"Pada tahap awal infeksi HIV biasanya justru tidak ada gejala. Oleh karena itu, jika kita masuk dalam kelompok berisiko, maka lebih baik memeriksakan diri," kata Michael Horberg, Direktur HIV/AIDS Kaiser Permanente di Oakland, California.
Berikut adalah gejala-gejala yang sering dialami oleh orang yang positif terinfeksi HIV.

Demam
Salah satu gejala ARS adalah demam ringan dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius. Gejala demam ini sering diikuti dengan gejala ringan lainnya, seperti kelelahan, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
"Pada fase ini virus berpindah ke peredaran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, terjadi reaksi inflamasi oleh sistem imun tubuh," kata Carlos Malvestutto, instruktur penyakit infeksi dan imunologi dari New York School of Medicine.

Kelelahan
Respons inflamasi dalam tubuh juga bisa menyebabkan perasaan lelah dan kehabisan energi. Gejala ini bisa timbul pada awal atau beberapa tahun kemudian.

Nyeri otot
Gejala ARS juga sering didiagnosis sebagai infeksi virus, influenza, mononucleosis, bahkan hepatitis dan sifilis. Hal ini tidak mengherankan karena banyak gejala yang mirip, termasuk nyeri pada otot dan persendian.
Pembengkakan kelenjar getah bening juga lazim terjadi karena kelenjar ini merupakan bagian dari sistem imun yang akan mengalami peradangan jika terjadi infeksi. Kelenjar getah bening banyak terdapat di ketiak, paha, juga leher.

Ruam kulit
Ruam pada kulit berupa bercak kemerahan bisa timbul pada awal atau tahap akhir terjadinya HIV/AIDS. Bila munculnya ruam ini tidak bisa dijelaskan dan Anda termasuk orang yang berisiko tinggi tertular HIV, segera lakukan tes.

Mual, muntah, dan diare
Menurut dr Malvestutto, 30-60 persen orang mengalami gejala singkat mual, muntah atau diare pada awal terjadinya infeksi HIV. Namun, gejala-gejala ini juga bisa muncul akibat terapi antiretroviral dan infeksi tahap lanjut.

Berat badan turun
Penurunan berat badan (BB) merupakan tanda perburukan penyakit dan juga karena diare berat. "Jika penurunan BB sudah terjadi, berarti sistem imun sudah kehabisan tenaga. Namun, berkat terapi antiretroviral, gejala ini sudah jarang," kata Malvestutto.
Seseorang yang mengalami sindrom AIDS wasting biasanya kehilangan 10 persen atau lebih dari berat badan mereka, serta menderita diare atau kelelahan dan demam lebih dari 30 hari.

Batuk kering
Beberapa orang yang positif HIV juga mengalami batuk kering yang berlangsung berminggu-minggu dan terus memburuk.

Radang paru
Batuk dan badan yang mengurus mungkin juga akibat infeksi serius yang disebabkan oleh kuman. Bila sistem imun kita dalam kondisi baik, maka kuman ini tak menyebabkan masalah.
"Ada banyak infeksi oportunis yang berbeda-beda pada orang dengan HIV. Salah satunya pneumonia AIDS, toksoplasma, herpes, dan juga infeksi jamur," katanya.

Berkeringat pada malam hari
Sebagian besar orang di awal tahap infeksi HIV berkeringat pada malam hari, yang tidak terkait dengan suhu ruangan. Gejala ini memburuk pada tahap lanjut dari infeksi.

Perubahan pada kuku
Pasien dengan sistem kekebalan terganggu, seperti AIDS, lebih rentan terkena infeksi jamur. Infeksi ini juga menyebabkan perubahan pada kuku, seperti mudah patah, rapuh, dan juga perubahan pada warna.

Infeksi jamur
Infeksi jamur yang sering dialami di tahap infeksi HIV lanjut adalah semacam sariawan di mulut yang disebabkan oleh jamur candida. Pasien yang mengalami sariawan parah ini kesulitan untuk menelan dan sulit disembuhkan.

Kebas dan rasa kesemutan
Infeksi HIV pada tahap lanjut bisa menyebabkan rasa kebas dan sensasi geli pada tangan dan kaki. Gejala ini disebut juga peripheral neuropathy, yang juga muncul pada pasien diabetes yang tidak terkontrol. Gejala ini timbul karena saraf sudah rusak.

Haid tak teratur
Infeksi HIV juga bisa menyebabkan siklus menstruasi terganggu, seperti haid lebih sedikit atau tidak teratur. Gangguan ini lebih disebabkan penurunan berat badan daripada infeksi HIV itu sendiri.


Read more ...»

Biar Tulang Nggak Keropos, Jangan Lupakan 3 Ini

On 0 komentar

Makanan tertentu dapat membantu mencegah osteoporosis. Maka, sangat perlu untuk mengetahui sumber terbaik nutrisi yang dapat memperkuat dan membangun kepadatan tulang. Biar tulang nggak keropos jangan lewatkan yang tiga ini ya.

Osteoporosis adalah hilangnya kepadatan jaringan tulang atau terjadinya keropos pada tulang. Walaupun kehilangan beberapa kepadatan tulang seiring pertambahan usia adalah hal yang normal, tetapi beberapa orang berada pada risiko kehilangan jumlah yang lebih besar dari yang lain dan osteoporosis.

Tapi dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi maka bisa menjaga tulang tetap sehat dan kuat sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya osteoporosis.


Berikut beberapa nutrisi yang dapat memperkuat dan membangun kepadatan tulang seperti dikutip dari EverydayHealth,  antara lain:

1. Kalsium

Kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang. Tubuh menggunakan dan kehilangan kalsium setiap hari. Jika lebih banyak kalsium yang hilang daripada yang diganti, maka akan terjadi pengkeroposan pada tulang. Karena tubuh tidak membuat kalsium, maka harus mendapatkan kalsium dari makanan.

Jumlah kalsium yang dibutuhkan dalam diet setiap hari adalah 1.200 mg untuk orang dewasa di atas 50 tahun, 1.000 mg untuk orang dewasa usia 19-50 tahun, dan 1.300 mg untuk anak usia 9-18 tahun. Susu adalah sumber kaya kalsium. Susu, yogurt, keju, dan makanan penutup beku merupakan sumber kalsium populer dengan 300 mg atau lebih dalam satu porsi satu cangkir.

Susu dengan lemak dan kadar air yang lebih rendah merupakan sumber kalsium yang terkonsentrasi. Susu juga mengandung fosfor, merupakan nutrisi yang diperlukan untuk bekerja dengan kalsium. Beberapa sayuran, seperti sayuran hijau mengandung 150-270 mg kalsium tiap porsi. Sumber lain dari kalsium termasuk:

a. Sarden dan salmon dengan tulang
b. Tahu
c. Kacang almond
d. Makanan yang diperkaya kalsium seperti jus jeruk dan sereal

Jika tidak bisa makan makanan susu karena intoleransi laktosa, Tietyen merekomendasikan mencoba produk susu yang berbeda, misalnya, yoghurt. Jika tidak bisa mendapatkan cukup kalsium dari makanan sehari-hari, maka dapat mengonsumsi suplemen harian.

2. Protein

"Protein adalah nutrisi cukup penting untuk kesehatan tulang," kata Janet Tietyen, PhD, RD, seorang profesor dari University of Kentucky's School of Human Environmental Sciences.

Sumber protein yang baik, antara lain:

a. Daging, unggas, dan ikan
b. Kacang-kacangan dan biji-bijian
c. Produk susu
d. Kacang kering dan kacang polong
e. Telur

Diet rendah dan tinggi protein dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk penggunaan terbaik kalsium. Makan protein dalam jumlah yang cukup adalah yang terbaik. Kebutuhan protein untuk wanita usia 19 tahun ke atas adalah 46 gram per hari, sedangkan untuk pria 56 gram per hari.

3. Nutrisi lain yang dapat memperkuat tulang

Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dan untuk mencegah keropos tulang. Rekomendasi harian untuk vitamin D adalah 400-800 International Unit (IU) untuk orang dewasa di bawah usia 50 tahun, dan 800-1.000 IU per hari untuk orang dewasa usia diatas 50 tahun.

Orang mungkin dapat memenuhi kebutuhan vitamin D dengan mendapatkan minimal 15 menit sehari dari paparan sinar matahari. Jika tinggal di rumah atau tinggal di iklim yang lebih dingin, maka bisa mendapatkan manfaat dari mengonsumsi suplemen harian vitamin D dengan jumlah 400-600 IU.

Jika minum susu untuk mendapatkan kalsium, maka juga bisa mendapatkan vitamin D, karena biasanya ditambahkan ke dalam susu. Sumber makanan lainnya yang kaya vitamin D adalah kuning telur, ikan laut, dan hati.

Magnesium, seng, tembaga, besi, fluoride, dan vitamin A dan C juga diperlukan untuk mencegah keropos tulang. Makan diet seimbang yang mencakup banyak buah dan sayuran, gandum, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Mendapatkan setidaknya jumlah minimum yang disarankan setiap hari adalah yang paling penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mencegah keropos tulang dan osteoporosis. Kenali gizi yang diperlukan dalam mencegah keropos tulang, dan pastikan diet sehari-hari mengandung nutrisi yang cukup penting untuk membangun kepadatan tulang.
Read more ...»

Asia Summit 2016 Korea Promo - Indonesian subtitle

On Kamis, 19 Mei 2016 0 komentar


Read more ...»

Cara Cepat Penyembuhan Osteoporosis dengan Calcium Mag synergy

On Rabu, 04 Mei 2016 0 komentar

Read more ...»