New York City, Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan menemukan semua pria dewasa ternyata menonton pornografi. Jadi tidak mengherankan bila banyak pria memiliki obsesi tinggi dengan pornografi. Lalu bagaimana dengan wanita? Apakah wanita juga menyukai pornografi layaknya pria?
"Jika Anda bertanya pertanyaan ini beberapa tahun yang lalu, saya akan berkata 'tidak'. Tapi waktu telah berubah, sama halnya dengan perselingkuhan wanita yang meningkat, wanita juga menyusul kaum pria termasuk ada kecenderungan pada pornografi," jelas Ian Kerner, Ph.D., konselor seksualitas dan penulis terlaris New York Times, seperti dilansir CNN, Selasa (24/5/2011).
Sebagai seorang terapis seks, ada beberapa kecenderungan yang diamati Kerner terkait hubungan antara wanita dan pornografi, antara lain sebagai berikut:
- Lebih banyak pasangan yang menikmati pornografi bersama, dengan wanita yang sering memimpin dalam memilih materi pornografi.
- Lebih banyak wanita menggunakan pornografi untuk mendapatkan mood untuk seks atau menikmati seksualitas mereka sendiri
- Lebih banyak wanita menggunakan pornografi untuk mempelajari teknik-teknik seksual baru atau untuk mengeksplorasi situasi petualang seksual
- Lebih banyak wanita menggunakan pornografi untuk memuaskan keingintahuan umum tentang seks secara keseluruhan
- Lebih banyak wanita merasa nyaman dan percaya diri dalam menegaskan pendapat mereka pada subjek pada media pornografi.
"Singkatnya, wanita semakin menggunakan pornografi untuk cukup banyak alasan (dan kesenangan) yang sama dengan pria. Sementara, pria semakin terkejut menemukan pasangan wanitanya tertarik dengan pornografi," ujar Kerner.
Menurut Kerner secara biologis dan sosiologis, pria dan wanita memiliki alasan yang berbeda untuk menonton pornografi.
Dari sisi biologis, lanjut Kerner, hasrat seksual wanita lebih kompleks dibandingkan pria. Pada pria, stimulasi visual mengarah cepat untuk gairah seksual dan sering datang keinginan untuk orgasme. Pornografi dapat menginisiasi 'sirkuit seksual' pria dengan sangat cepat.
"Itu tidak berarti bahwa wanita tidak menanggapi rangsangan visual dengan baik atau stimulasi yang tidak mengarah pada stimulasi genital, tapi gairah itu tidak selalu memicu keinginan yang sama dengan apa yang dilakukan pria," jelas Kerner.
Pada sisi sosiologis, Kerner mengatakan kaum wanita telah diberitahu bahwa pornografi adalah kejahatan. Pornografi telah mengeksploitasi dan merendahkan wanita, dan wanita yang menikmati pornografi adalah pengkhianat kaumnya sendiri.
"Beberapa wanita mungkin masih merasa hal ini benar dan ada banyak wanita yang merasa tidak nyaman dengan pornografi, tetapi ada banyak juga wanita yang tidak setuju dan justru melihat poronografi sebagai bentuk pilihan pribadi untuk pelarian erotis, dan itu bukan masalah yang besar," ujar Kerner.
Yang ditakutkan maraknya pornografi ini akan memberikan efek negatif bagi mereka yang belum dewasa. Apalagi dari hasil penelitian itu keinginan melihat pornografi rata-rata muncul saat usia anak 10 tahun.
sumber detik health
0 komentar:
Posting Komentar