Makin Banyak Remaja Lakukan Seks Tak Aman

On Minggu, 02 Oktober 2011 0 komentar

Pengetahuan orang-orang muda mengenai metode kontrasepsi dan hubungan seks yang aman dinilai rendah. Kondisi tersebut memicu tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan. Dalam survei internasional yang dilakukan oleh Bayer Healthcare Pharmaceutical terhadap 6.000 remaja di 26 negara, terungkap peningkatan jumlah remaja yang melakukan seks tidak aman. Di Perancis angkanya mencapai 111 persen remaja, 39 persen di Amerika Serikat, dan 19 persen di Inggris.



Dari survei itu terungkap seperti responden di Mesir percaya mandi setelah berhubungan seks akan mencegah kehamilan dan seperempat responden di Thailand dan India mengatakan penetrasi yang dilakukan di masa menstruasi merupakan cara yang efektif mencegah kehamilan.
"Di mana pun negara Anda tinggal, hambatan informasi menjadi penyebab para remaja ini menerima informasi yang salah mengenai seks dan kontrasepsi," kata Denise Keller, salah satu peneliti saat menyampaikan laporannya yang bertajuk The "Clueless or Clued Up: Your Right to be informed about contraception".

Ia menambahkan, informasi yang akurat dan tepat mengenai kontrasepsi akan membantu para remaja membuat pilihan yang tepat yang berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan mereka.
Tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja menjadi isu global yang menjadi tema kampanye Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2011. Hubungan seks yang tidak aman pada remaja juga menjadi peringatan pada pentingnya kualitas edukasi seks bagi remaja.
Di Eropa, hanya separuh dari responden yang mendapatkan informasi pendidikan seks dari sekolah, sementara itu di Amerika Latin, Asia Pasifik dan Amerika Serikat, hanya tiga perempat responden yang mendapatkan edukasi seks di sekolahnya.

Mayoritas responden juga mengakui mereka merasa malu untuk bertanya mengenai kontrasepsi pada petugas kesehatan.

"Para remaja tidak punya informasi yang akurat mengenai kesehatan seksual, tidak merasa mampu untuk memperoleh informasi itu dan mereka tidak punya kemampuan negosiasi untuk menggunakan kontrasepsi dengan pasangannya demi mencegah kehamilan atau penyakit infeksi seksual," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar